Kebetulan paling luar biasa tahun lalu. Bertemu 3 pejuang tangguh ini di hostel labuan bajo. “Boleh saya ikut?” Itu awal dari perjalanan bersama kami 5 hari selanjutnya. Mereka saling pandang dan menatap bingung sore itu, “hah.. Emang ga ada rencana mbak?” Saya cuma tertawa ketika ikus menyalami saya sebagai tanda deal. Anggap saja saya anak punggut yang ktemu di Labuan Bajo.
Pukul 5 subuh keesokan harinya saya sudah semobil dengan mereka menuju Dintor. Buat saya tidak ada yang namanya kebetulan, adanya kesempatan. Semoga perjalanan hidup kita dipenuhi kesempatan-kesempatan baik yang tak luput dari kesadaran kita! Pagi.

Padang, 2016-1-29