Banyak hal yang bisa dilakukan oleh sebuah pigura cahaya. Ia bisa menerbangkan khayalmu jauh melampaui waktu, memberi pikirmu arah untuk berpindah tempat. Memunculkan kenangan ataupun harapan.
Di kali lain juga mampu membuatmu jatuh cinta dan menerbangkan ragamu beratus-ratus kilometer untuk sekedar melawatnya dengan mata sendiri. Demi bersua langsung dan mengabadikannya dengan jendela hatimu.
Lalu, apa ini kompetisi foto siapa yang lebih bagus? Bukan. Karena saya percaya di balik setiap foto ada kristal kenangan pribadi dari masing-masing orang yang mengambilnya. Cerita-cerita kecil yang diselipkan di sana untuk merayakan hidup dan memperpanjang ingatan.
Hal-hal inilah yang begitu otentik, yang di akhir membuatmu rela berjauh-jauh untuk sekedar melihatnya langsung. Bukan demi berlaga, tapi untuk mengumpulkan pundi-pundi pengalaman, setidaknya untuk saya.
Inilah pemandangan yang membuat saya jauh-jauh melawat Vietnam Utara bulan maret silam. Ma Pi Leng pass yang terletak di antara 2 kota terujung Vietnam Utara, King of Vietnam’s Pass. Pemandangan yang digadang-gadang sebagai salah satu pemandangan terindah untuk road trip di seantro Vietnam. Siang itu, akhirnya saya berkesempatan melihat langsung kemolekan dari Sungai Song Nho Que di atas puncak Ma Pi Leng.
Melihat keindahan bentangan alam ini langsung, tentu berbeda dengan di foto. Awalnya, pemandangan sebesar kartu pos ini jadi tujuan yang ingin saya penuhi. Namun di tengah perjalanan mencapainya ada banyak penemuan indah lain yang saya dapatkan. Maka ketika akhirnya sampai di sini, ada rasa haru dan hangat yang menjalar di hati.
Terima kasih sudah menjadi titian, menjadi tangga dan tujuan untuk perjalanan menyenangkan ini. Terima kasih
Dari Ha Giang, kota di mana saya memulai perjalanan road trip ini, tak henti-hentinya saya disuguhi dengan pemandangan indah yang begitu sureal. Kayak di lord of the ring ya, ucap seorang teman mencoba menggambarkan.
Namun, ketika akhirnya melewati 20 km jalan yang terbentang di puncak bukit Ma Pi ini, saya paham mengapa jalan ini disebut Happiness Road. Jalan yang berliku begitu tajam ini mampu membuatmu memelan dan menangis haru karena keindahannya. Kemegahan alam yang membuatmu ingin berhenti setiap beberapa menit, menarik nafas hanya karena apa yang ada di depan terlihat begitu indah hingga membuatmu sulit percaya bahwa ini nyata.
Kamu tau, butuh 11 tahun kerja keras untuk membuat jalan yang mampu membuatmu melayang seperti ke negeri dogeng ini. Anggap saja itu pengingat lain, bahwa segala hal punya harga yang harus dibayar. Menikmati keindahan alam semesta yang notabennya gratis, setidaknya kantongi sampahmu masing-masing sebagai bayaran. Boleh?
#iyaguanyinyir
Leave a Reply