sayang, apa kabarmu? Maaf lama aku tak memperhatikan tentangmu. Tak lagi merasakan apa yang biasa kurasa, dan tak lagi peka dengan setiap semilir indah kehadiranmu. Lalu hari ini di puncak sana, aku rasakan lagi dirimu… Membelai lembut wajahku membawa sebentuk rupa helaan lega di tengah terik. Lalu membisikiku rindu.
Maaf atas acuhku padamu, mungkin belakangan ini aku terlalu peduli dengan sang malam dan semua sahabat sahabatnya. Aku terlalu kagum dengan dia! Terpukau, terpesona dan terpikat seolah tersihir dengannya. Padahal jelas dia terlalu muluk untuk sekedar kupeluk dan kubelai mesra. akh… Tapi anehnya, memandangnya saja sudah memberi kebahagian tersendiri buatku. Ntah.. belakangan aku menjadi lebih sentimentil,sayang!
kamu pasti tertawa lebar dan berkata aku bercanda.Ya..aku telah sebegitu sentimentilnya ketika mengenalmu bukan? Itu kenyataan yang tak akan aku pungkiri dan sekarang aku menjadi jauh lebih menye-menye lagi. “Payah…” pasti itu katamu dengan mimik mengejek yang khas dirimu. Akh.. betapa lama aku tak melihat ekspresi itu dan tanpa sadar merindunya.
Sayang aku sedang gamang.. Bahkan terlalu gamang untuk mampu menceritakannya.huff, lama aku tak lagi bercerita pada sepoimu di senja hari. Aku bahkan sekarang tak tau bagaimana cara untuk memelukmu mesra! Aku bimbang dan sedang goyang dengan semuanya. Akh.. Rasanya tak ada yang mampu kubanggakan padamu beberapa bulan belakangan ini. Aku merasa berjalan begitu jauh namun tetap berputar dan kembali ke sana. Akh… dan sekarang aku lelah sayang!
Mungkin ada baiknya aku hanya duduk diam mendengarkan bisikanmu diantara ilalang.. Bantu aku melebur gamang dan bimbangku dengan lebih tenang!
Bandung,2010-06-27 ( 23: 46 pm)
ivy
*biru yang pekat serasa bertemu sahabat lama di perjalanan menuju curuk batu peti dan dituangkan dengan mata setengah sepet
Leave a Reply