Tepat dua minggu silam di hari yang sama, perjalanan yang penuh keraguan itu dimulai. “Lo jadi ikut nonton kirap budaya ke Semarang ga?” lebih dari tiga kali pertanyaan ini dilontarkan dalam selang waktu yang berbeda-beda. Hingga akhirnya sehari sebelum keberangkatan, saya meneguhkan hati untuk ikut. Saat itu, tak pernah terpikir perjalanan singkat akan melebar dan bergulir seberuntung ini.
Petualangan tanpa rencana berubah menjadi kesempatan-kesempatan menarik. Tiba-tiba saja, saya ada dalam travel bersama sohib baru menuju Jogja. Rencana awal, bertandang ke ullen sentalu dan gumuk pasir lalu kembali ke Bandung.
Lagi-lagi rencana memang tak sebaiknya terlalu kaku, saya memperpanjang jatah kunjungan. Malam itu saya membatalkan tiket kereta dan berjanji membantu Soca memasak kue untuk peringatan ibunya dalam tiga hari ke depan. Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Oven rusak dan semua rencana yang tersusun rapi porak poranda. Seakan masalah belum cukup rumit, kolega ayah Soca yang berasal dari Taiwan masuk ICU. Seperti jatuh lalu tertimpa tangga, tapi itu lah hidup.
Saya salut dengan kemampuan keluarga ini menghadapi semua kejadian dramatis yang mendadak itu. Intinya semua terlewati dengan baik dan saya berperan jadi saksi. Berkali-kali Soca dan Pak Sal merasa sungkan menyeret saya dalam segala kejadian ini. Lagi-lagi saya mengingatkan, perjalanan kali ini memang sederhana namun penuh dengan kisah-kisah sarat makna, kesempatan yang pastinya terlalu random untuk mungkin dialami orang lain. Unik dan membekas.
Sekali lagi terima kasih untuk sepuh traveller chriswan sungkono yang membuka peluang pertemuan ini. Terima kasih untuk Soca dan Om Sal Murgiyanto yang menerima saya di rumah nyamannya. Terima kasih untuk semua diskusi dan petuah-petuah penuh maknannya. Terima kasih juga buat Adha yang siap sedia menemani ke beberapa spot menarik. Perjalanan kali ini seperti soto dengan porsi sederhana tapi penuh perintilan tentunya ditambah teh hangat. Pas kenyangnya 🙂
Shit always happens but life is good right?
Ivy
*biru masih memandang salut dengan perjalanan
Leave a Reply