“Salut untuk konsistensimu…” ucap salah satu teman Vippasana beberapa hari lalu ketika bercerita saya masih mengupayakan bermeditasi setiap pagi.
Di tengah pikir yang melayang-layang, saya tuturkan alasan terbesar yang mampu membuat saya teguh.
–
“I like myself better when i do meditation 65 minutes a day. Focus and calm.” tutur saya sembari terbahak.
.
Analoginya, saya ini sang pesakitan yang untungnya sudah ada di fasa sadar untuk menegak obat. Obatnya tak perlu ditebus dengan uang atau gengsi, cukup dengan ruang dan waktu untuk diri.
.
Duduk diam bermeditasi setiap hari, membantu saya meregulasi emosi dan meluruhkan berbagai ampas pikir yang ada di kepala. Memberi ruang untuk mendengarkan tubuh, diri (your higher self).
.
Ibarat penderita diabetes yang harus mengkonsumsi obat setiap hari, saya pun sama. Selama raga masih berjiwa pun “obat” yang satu ini butuh dikonsumsi harian. Dosisnya? Tanya tubuhmu jangan tanya saya.
.
Semoga sekarang paham, ini bukan sekedar konsistensi tapi perjuangan pasien rawat jalan agar tetap bisa melangkah dengan lebih waras dan ringan dalam menghidupi hidup.
.
Bandung, 2022-6-5
Ivy
#meditation
#vipassana
#reflection
Leave a Reply