“Ya dijalanin aja…” nasihat atau basa-basi orang-orang ketika merespon seseorang tengah dalam masa sulit. “Ya bisa apa lagi kalau gak menjalani saja?” begitu kilah yang lain.
Pagi ini saya menyadari kebenaran dari nasihat tersebut.Siapa sangka, petuah tersebut akurat buat saya secara harafiah.
“Jika kepala sedang penuh, jika tekanan pekerjaan sedang menghimpit, jalanin aja. Ambil sepatumu dan berjalan. Ke mana? Tak penting. Yang terpenting adalah dijalanin saja, melakukan satu tindakan kecil untuk meregulasinya.
Kata regulasi ini saya pinjam dari buku terbaru Oprah dan Dr Bruce Perry yang berjudul What happened to you? Ketika itu ada “klik” terdengar di pikiran, saat menemukan frasa ini. Merelugasi diri, meregulasi emosi adalah kuci untuk membuat kita kembali mampu mengakses cortex (Thinkinng brain)
Seperti gerbang utama, mregulasi diri adalah proses pertama untuk bisa sampai ke bagian otak yang lebih tinggi. Regulate – Related dan kemudian baru kita mampu menemukan alasan (Reason).

Tiap manusia punya caranya masing-masing untuk meregulasi diri. Ada yang butuh bercerita dan didengarkan secara utuh. Ada yang butuh ruang sendiri, ada yang butuh ditemani. Buat saya sendiri, berjalan kaki ke alam adalah cara yang paling nyaman dan efektif dalam proses regulasi ini.
Ada sesuatu yang tak terjelaskan dengan setiap langkah kaki yang begerak dan setiap helaan nafas yang ditarik di tengah tanjakan. Mungkin gestur dan keyakinan bahwa saya mampu melakukannya dan sedang melakukannya yang membuat cara ini terasa paling cocok.
Kalau kamu, bagaimana caramu meregulasi atau meluruhkan tekanan-tekanan yang muncul dalam kehidupan?
Bandung, 2021-10-15
Ivy
Leave a Reply