“Happy birthday Pap!”
Apa masih ada gunanya mengucapkan selamat bertambah usia pada orang yang sudah tiada? Apa yang sebenarnya sedang kami cicil? Sejujurnya, saya sendiri bingung apa masih butuh merayakan hari jadi orang yang sudah tak di dunia ini? Pap, anggap saja ini cara kami untuk merawat potongan-potongan kenangan. Cara yang hidup untuk memastikan bagian darimu tetap ada di sudut sana. Mengingat lagi hal-hal sederhana tentangmu.
Berhubung ini hari jadimu, anggap saja cheating day. Saya bawakan sebungkus rokok kesukaanmu. Bersama semangkok mie ayam dan tentu saja kopi hitam dengan takaran yang benar. 1 sendok penuh kopi dan 2 sendok gula yang disangrai hingga wangi, betul?
Saya tak percaya, betapa percampuran aroma rokok Dji Sam Soe dengan bubuk kopi kesayanganmu bisa membuat saya kembali merindumu. Rasanya begitu lekat namun tak dapat dipeluk erat. Seperti asap yang mampu kau lihat namun tak pernah mampu tertangkap.
Kami kirimi juga sepaket kertas yang konon katanya akan berubah menjadi uang emas dan perak untukmu. Semoga dengan itu kamu bisa membeli makanan kesukaanmu. Apa ada jengkol di sana?
Pap, kami rindu.
Padang, 2019-12-28
ivy
Leave a Reply