“Wahhhhh.. jadi kamu benar-benar ada di sini?” pertanyaan yang sebenarnya tak membutuhkan jawaban. Ia lalu mengangguk dengan anggun dan menatapku dengan mata bulatnya lalu memamerkan gigi yang jadi ciri khasnya.
Butuh beberapa saat untukku untuk kembali menguasai diri dari rasa bahagia. Bagaimana tidak setelah perjalanan yang tak bisa dibilang mudah dan persiapan yang memakan begitu banyak step dan menuntut begitu banyak energi itu akhirnya aku sampai.
Sampai di sini saja mimpi, sekarang di depanku berdiri sosok idola kesayangan. Ya Tuhan ini bonus atau saya benar-benar sudah di surga ya? ucapku dalam hati.
Ia tak bicara hanya kembali menarik sudut bibirnya dan memiringkan kepalanya dan tentu saja kilat-kilat di mata itu semakin mempesona. “Akh..”
“Sudah lama aku ingin memelukmu!” kata-kata itu meluncur begitu saja tanpa sempat aku cegah. Duh aku malu, segera menutup mulut. Kata-kata itu sudah kadung keluar dari mulutku. Aku menunduk.
Dengan langkahnya yang besar dan seakan meloncat dia memperkecil jarak di antara kami. Pelan-pelan aku melihat kakinya mendekat, jantungku berdebar dan perasaan hangat dan lembut yang tak terjelaskan kata menjalar perlahan.
Aku melayang jauh-jauh. Terbang, ya terbang. Apa ini rasanya berada di antara awan? Semacam dipeluk boneka teddy raksasa dan lumer bersamanya.
“Klik..” suara pintu kamar yang perlahan dibuka. Langkah kaki mengendap-ngendap mendekat, “Anak ini kebiasaan tidur dengan jendela terbuka.” dumel ibu pelan sembari menutup jendela.
“Klik..”
Perlahan-lahan, seperti ditarik ke dunia nyata, aku tersentak. Membuka mata memandang ke jendela yang ada di samping, lalu pelan-pelan kusingkap selimutku dan kembali membuka jendela.
Di luar bulan masih purnama. Sembari memandang bulan aku bergumam..
“Maaf, ibu tak kuberi tau. Dia hanya takut aku dicuri dan tak kembali. Haha..” Lalu aku mengedip dan terkekeh tanpa suara.
Berjalan ke arah ranjang dan kembali masuk ke dalam selimut. Lalu sembari memandang bulan purnama dari jendela berkata,
“Besok malam maukah kencan lagi denganku? Akan kubawakan jus wortel kesukaanmu dan tolong kembalikan hatiku yang kau curi ya..”
bandung, 2018-9-25
Ivy
*Draft awal tulisan ini ditulis di sesi CSWC beberapa bulan silam 🙂
Leave a Reply