Ada rasa lega dan kosong yang tidak bisa kujelaskan, semacam persaan sia-sia dan rasa-rasa yang menguap perlahan. Seperti borok yang begitu lama terbuka dan kini mulai mengering.
“Mungkin kristal rasaku padamu seperti kapur barus yang dapat menyublim perlahan lalu lenyap tak bersisa”
Mungkin juga yang kurasa padamu hanya obsesi mengisi kekosongan hati. Seperti saling butuh, walau tak tepat bentuk, kita coba saling merengkuh hingga akhirnya lelah dengan gesekan ego yang ternyata lebih besar dari kekosongan itu, lalu hening.
Walau kadang aku masih ragu, apa aku kurang berusaha? Apa aku terlalu menuntut? Namun kemudian aku teringat pesan seorang teman, hubungan yang sehat itu seringan bernafas dan tak saling membebani. Maka kuputuskan menyudahi, sesuatu yang sebenarnya memang sudah disudahi.
Kita tak mungkin berharap tunas muncul dari biji yang mati bukan?
Denpasar, 2015-04-27
ivy
*note: tulisan lama, cerita lama, duka lama. Semoga laranya segera berlalu.
Leave a Reply