“Do you know why I am travel?” tanya saya pada Abdurahman di akhir acara Duta Cerita yang diselenggarakan oleh Habibie Center 17-19 Juli 2017 silam. Abdurahman tertawa dan bertanya “for what?” Dengan berkaca-kaca saya memeluknya dan berkata “For story. I am travel for story…”

Ketika mendapat pemberitahuan tentang acara duta cerita di malam terakhir pendaftaran, saya langsung tertarik dengan acara ini. Dari judul acaranya saja, saya bisa menebak betapa luar biasanya acara ini. Cerita punya kekuatannya dan sebagai penulis, saya satu dari orang-orang yang percaya akannya.
Seperti direstui, malam itu tanpa disangka-sangka saya mendapatkan video yang bisa diupload untuk acara yang batas pendaftarnnya tertanda malam itu. Malam terakhir, detik terujung, memantapkan hati dan mengirimkan email permohonan maaf untuk menit-menit keterlambatan lalu menitipkannya pada semesta.
Minggu lalu di tanggal 17-19 Juli 2017 tepatnya di kafe Public, saya menjadi satu dari 28 duta cerita Habibie Center region Malang. Di awal saya sempat dihujani kebingungan ketika menyebutkan domisili Bandung tapi acara ini berjalan dengan sangat menyenangkan.
Berangkat dari keprihatinan dengan berbagai macam sentiment negatif yang berseliwuran di media sosial akhir-akhir ini, kafe cerita digagas di 5 kota besar di Indonesia. Jakarta, Bandung, Malang, Jogja dan Solo.
Cerita-cerita dari para peserta ini akan dijadikan amunisi awal, betapa segala perbedaan kita tak sebanyak persamaan kita. Setiap kita unik dengan segala pilihan kita. Adalah sah-sah saja berbeda warna kulit, berbeda tinggi badan ataupun berbeda kepercayaan, tetapi kita semua satu. kita Indonesia.
Selama tiga hari ini, para duta cerita diajak untuk berinteraksi secara baur dengan semua golongan sebagai landasan kepercayaan sekaligus pelajaran-pelajaran penting tentang cara berdiskusi dan menyikapi perbedaan pendapat.
Bahasa gaulnya “Acara ini pecah!” Meriah dan sungguh menyenangkan. Hal yang paling dibutuhkan saat ini adalah wadah-wadah yang bisa mengfasilitasi segala dialog dan interaksi lintas agama dan budaya. Semakin banyaknya interaksi dan semakin banyak cerita yang terbagi, semakin sadar kita bahwa di akhir kita punya darah yang sama merh dan tulang yang sama putih.
Sekali lagi terima kasih untuk Habibie center yang mengagas acara keren ini. Terima kasih untuk semua panitia yang telah memberi kesempatan. Terima kasih untuk Steven dan Abdurahman untuk ilmunya, terima kasih untuk duta-duta cerita Malang yang telah berbagi cerita dan membuat saya semakin kaya!

“People travel for words, so do I” itu pesan terakhir Abdurahman yang juga saya yakini.
#habibiecenter #dutacerita #dutaceritamalang #KafeceritaMalang
Dago 485, 2017-7-25
ivy
Leave a Reply