Sebulan terakhir, ada beberapa cerita pilu yang menghampiri dari berbagai lokasi. Ya ini cerita tentang hati yang patah-patah. Cerita tentang hati yang kembali terluka lagi dan lagi. Dengan cara berbeda namun akhirnya tetap terluka. Lalu, luka itu bercampur dengan arus waktu, menggerus lebih dalam dan menghanyutkan diri.
Oh teman, hidup ini jarang adil. Jarang.. Kala kamu merasa menemukan seorang yang tepat, takdir lain merenggutnya paksa. Menyayat yang sudah tertambat dan meninggalkan borok menganga. Tak ada lain yang bisa kukatakan, bertahan.
Sekali lagi kukatakan, hidup ini memang jarang adil. Terutama masalah hati. Aku jelas tak punya kuasa mengatakan kata rela padamu, karena rela itu kata yang terlalu mudah diucap bibir namun penuh usaha berdarah untuk diamini. Dunia tak selebar daun kelor, biar karma yang bicara. Menepi, sadari lukamu dan rawat ia baik-baik. Hanya kamu dan waktu yang mampu menyembuhkannya!
Note : Hei aku dan telinga ini selalu sertamu. Kamu tau di mana mencariku. Peluk erat 🙂
Coba dengarkan puisi ini, mungkin mampu sedikit menawar hati yang luka https://m.youtube.com/watch?v=mdJ6aUB2K4g
Padang, 2016-2-12
Ivy
*biru mengirimkan pelukan
Leave a Reply