Butedddd…
Apa kabar? Lama juga tak bersua ya! Bagaimana ibu kota memperlakukanmu dua tahun terakhir? Aku rindu Bandung , sepaket dengan cerita –nyampah kita yang bisa berakhir dengan diskusi berat seakan filsuf kelas kakap. Bagaimana kabar hatimu? Apakah aku melewatkan banyak chapter dari kisahmu? Semoga banyak senyum dan tawa di sana.
Kamu pasti akan bertanya, “gimana hidup lo di sana?”. Jadi TKW bergaji dollar tak serta merta membuat semuanya jadi indah, teman. Dua tahun terakhir ini banyak perungan dan permenungan tentang hidup. Ini mungkin terdengar klise, uang tak mampu membeli semuanya. Kamu pasti akan mencibir dan berkata “ lo aja pelit, ga tau gimana menghabiskan uang..” Mungkin memang aku manusia kampung yang tak bisa membelanjakan uang, mungkin juga aku terlalu pelit dengan semua pundi-pundi yang diperoleh dengan susah payah. Tapi satu yang aku pelajari , kenyamanan hidup tak bisa diganti dengan uang.
Sering kali ingin menyapa dan bertanya tentang kisahmu, tapi aku urugkan. Kenapa? Di sini kisahku masih sama tak banyak yang berubah, masalah yang itu-itu saja dengan jalan keluar yang sebenarnya sudah aku tau. Aku malu untuk kembali menuturkan kisah lama yang mungkin sudah ribuan kali kamu dengar, sudah ribuan kali pula kamu membentakku untuk sadar. Kali ini aku sedang dalam perjalanan untuk melepaskan kisah basi yang tak pantas diperjuangkan lagi. Doakan saja aku berhasil kali ini.
Oh ya, minggu terakhir febuary aku akan mendatangi ibu kota. Kamu punya waktu untuk bertemu dan berbagi pelukan? Pelukan erat dan sedikit omelan yang selalu jadi ciri khasmu, rindu.
Note :Jangan muntah bacanya, karena pake aku-kamu, mencegah terjadinya segala omongan GJ dan nyampah di sini. hahaha… itu kenapa rambut jd kuning kinclong bgt sih? *protes
T, 2015-2-8
Ivy
*biru yang merindukan kuning
Leave a Reply