Dear Pejuang Mimpi,
Apa kabarmu? Aku tau akhir-akhir ini hidup menamparmu dengan keras, menunggumu berdiri hanya untuk kembali mendorongmu jatuh. Tak usah melawan kawan, ini seperti sedang bermain arum jeram, jangan melawan aliran air karena hanya akan membuatmu tenggelam berkali-kali dengan hati yang semakin remuk. Rasakan saja dorongan itu dan cobalah untuk bertahan, ya bertahan bukan melawan.
Apa kabarmu? Aku tau akhir-akhir ini jalanan semakin berbatu dan kakimu kian sering terantuk. Tujuan belum jua terlihat, sedang tenaga tak lagi tersisa. Melambat, atur nafasmu dan berhentilah sejenak. Jangan pernah berpacu dengan waktu, kamu tak pernah menang, percayalah! Jadikan waktu teman dan mengalir bersamanya, berproses.
Apa kabarmu? Aku tau akhir-akhir ini cuaca tak pernah bersahabat dan selalu menghujanimu dengan pertanyaan dan pandangan sinis. Menjerumuskanmu ke sudut yang segera akan ditambahi embel-embeli pecundang. Bentangkan payung keyakinan dan kenakan jaket ketelatenan, jahit kembali semangat-semangat yang sempat robek. Bukankah pelangi baru akan menghiasi langit setelah diterpa hujan kuat?
Hai para pejuang mimpi, bermimpi itu mudah namun usaha untuk mewujudkannya butuh pengorbanan. Melambatlah jika lelah, berhenti sejenak jika babak belur, bertahan jika mulai gamang, namun jangan buang mimpi itu dari sanubari. Saya percaya kualitas manusia dapat dinilai dari seberapa besar usaha yang dilakukan untuk mewujudkan mimpinya.
life is a series of problems: either you are in one now, you are just coming out one, or you’re getting ready to go into one ~ Rick Warren
PS: jika setelah segala benturan itu, perahu mimpimu kandas dan tak terselamatkan, jangan tenggelamkan dirimu bersamanya. Bangun lagi perahu mimpi baru!
#30HariMenulisSuratCinta
T, 2015-1-30
Ivy
*biru dalam diskusi untuk diri sendiri
Leave a Reply