Pagi sayang,
Aku tau beberapa bulan terakhir perjuangan berat bagimu. Banyak rasa tak tercerna yang masih mendiami relung hati. Banyak cerita tak terbagi yang masih memenuhi kepala. Banyak luka tak terlihat yang masih bersemayam di jiwa. Tak apa.. Kita akan melewati semuanya, perlahan.
Pukulan takdir kali ini memang telak, meninggalkan luka yang tak tersembuhkan waktu, kehilangan. Tak mungkin ada kata terbiasa untuk kehilangan tapi toh aku bangga kita belajar untuk melaluinya. Perlahan sayang, perlahan. Tak mudah tapi ini bukan pilihan. Ini keharusan, ini proses hidup.
Satu yang perlu kamu ingat, aku mencintaimu utuh. Seutuh rembulan waktu purnama.
Note: Ada luka-luka yang tak tersembuhkan waktu dan kehilangan ayah salah satunya. Ini proses hiudp.
Peluk cium,
Diri
*dari yang paling mencintaimu
#30harimenulissuratcinta
Leave a Reply