Setiap pagi aku dikenakannya, berjalan ke arah gerbang untuk sekedar mencari belas kasihan dari setiap mobil yang keluar dari gerbang perumahan tersebut. Selentinganya yang aku dengar dari atas sini, perumahan ini adalah perumahan yang cukup mewah di Bandung. Harapanku orang-orang di dalam sana juga punya hati yang mewah untuk sekedar memberi secuil kecil dari milik mereka untuk jadi penyambung hidup tuanku hari ini.
Hidup sebatang kara di umur setua ini, tentu saja bukan hal yang muda baginya.Telah bertahun-tahun aku menemani tuanku dari atas sini,banyak yang merasa betapa dramatis hidupnya.”Ternyata ada hal yang lebih menyeramkan dibandingkan kematian, ditinggal mati oleh semua orang yang disayangi.” begitu yang sering kudengar dalam kesendiriannya di tengah malam.
Tuanku sering bercerita bahwa mungkin Tuhan sedikit terlupa akan dirinya atau ini anugrah yang harus disykuri karena diberi umur yang panjang? Ntah… Mimpinya setiap malam hanyalah berharap suatu saat ketika ia membuka mata, tak lagi berada di rumah kumuh ini namun dapat berkumpul dengan semua keluarganya. Maka sebelum mimpi itu terwujud.. Biarlah aku terus menemaninya membungkuk menunggu tadahan simpati darimu,dia dan mereka.
MenungguNya untuk sekedar menoleh dan mengajak tuanku ikut serta..
Bandung,2012-10-22
ivy
*biru dengan rasa simpati coba bercerita
Leave a Reply