“Seringan bernafas Li…” begitu kalimat nasehat dari seorang teman baik menyoal relasi. Sejak saat itu, kalimat singkat tersebut saya patri di kepala. Saya jadikan catatan dan peta.
Sepuluh tahun berselang, barulah saya paham makna tersembunyinya.
“Dicintai sebagaimana adanya” membuat langkahmu ringan. Semudah menarik nafas yang bahkan tak perlu banyak kalkulasi. Mengalir dengan alami.
Ya, bersamamu seringan bernafas.
No need make up, right? 😉
Skin to skin, we are.
.
Bandung, 2022-05-21
Ivy