“Semua yang pergi, pasti harus kembali.” ~blueismycolour
Setelah 141 hari, saya kembali lagi ke sini. Kembali lagi ke kota ini, kembali lagi ke kamar ini, kembali lagi ke diri.
Ada rasa asing yang sulit saya jelaskan ketika pertama kali menginjakkan kaki di sini. “Gua sentimentil sekali.” tulis saya pada seorang teman baik.
“Kota ini rasanya tak sama, seperti ada yang berbeda. Mungkin saya.” tulis saya pada teman lain. Ucapan yang dengan segera dibalas, “Ya, dunia memang tak lagi sama.”
DEG
Lalu saya sadar, bahwa bukan cuma saya yang berduka. Negara bahkan dunia juga sedang berduka dengan tragedi pandemik yang memporak porandakan banyak hal. Seperti Indonesia yang dipaksa untuk beradaptasi dengan situasi ini, saya juga harus belajar untuk meregang dan membiasakan diri (kembali).
Petatah petitih berkata bahwa kesedihan akan kehilangan orang yang kita sayang datang seperti gelombang. Tiba-tiba dan sering kali tak tertebak. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah belajar berenang.
Beberapa bulan ini saya mencoba untuk menatanya, melipat dan merapikannya. Tapi ternyata tak pernah ada kata rapi untuk rasa-rasa dan situasi semacam ini. Satu-satunya cara, berdamai dengannya. Belajar untuk hidup berdampingan dengan kacamata baru, beradaptasi.
Maka seperti seluruh insan di dunia ini yang mengadaptasi segala kebiasaan baru untuk new normal, pun saya untuk kembali ke diri. Berbenah, membiarkannya mengendap. Belajar lebih awas dan sadar, mengkalibrasi kembali timbangan diri. Melepaskan yang harus dilepaskan. Menghadapinya dan hidup berdampingan dengannya. Menerima mampu dan mau diri.
“welcome home.” #dearmyself
Lalu lantunan lagu Sulung Kunto Aji menjadi materai,
“Cukupkanlah ikatanmu, relakanlah yang tak seharusnya untukmu. Yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri.”
Bandung, 2020-08-03
Ivy
*biru mengkalibrasi diri
selamat malam kakak (tempat sy pukul -+21:45..salam kenal kak..sy dari kota kediri jawatimur..entah ide dari mana dan jari tak menerima saran apapun untuk sampai disini..sepulang dari gereja aku masih berhati berat sll menghibur diri..tiba2 menemukan semua tulisan kakak di layar jadul gargetk..dan benar..semua kisah yg kakak tulis sangat menghiburku..trimakasih kakak..
Oh..iya..perkenalkan saya lebih dalam nama adimulyono sejak pertama kali lahir di kediri 1979 sampai skrg tetap di kediri..telah dikaruniakan 2 ekor anak..mohon maaf saya seorang duda hy sekedar ingin mencari penghiburan sll hampir berputus asa dan Puji Tuhan secara tiba2 hadir di suguhkan oleh’NYA semua hasil tulisan kakak yg sangat indah..sekali lg maaf ya kakak..hy sekedar mampir tanpa membawa karya apapun yg istimewa seperti kakak..dan mohon di ijinkan utk kemudian hari aku akan selalu membaca semua hasil karya tulisan kakak sebagai penghiburan hati..doaku semoga kakak mendapatkan berkah damai kelancaran dalam menggapak cita2..semoga kakak sll sehat dlm lindungan’NYA..amin
cukup sekian kakak dari saya maaf sayapun bingung bgmn cara memberangkatkan tulisanku ini krn saking gaptek amat sangat..semoga nyampe ke layar gatget kakak..trims
LikeLike
Malam Mas Adi, senang sekali jika tau ada yang merasa tulisan-tulisan ini membantu dan berguna dalam menjalani dan menyemangati hidup.
Semoga Mas Adi dan keluarha selalu sehat di manapun berada. 😊
LikeLike