Day 4 Teruntuk Pecinta Malam 

surat lama

Sudah berapa lama berselang sejak aku mulai memanggilmu pecinta malam? Jaman-jaman skripsi menyiksa setiap malam dan YM sebagai cemilannya. Aku sungguh lupa bagaimana persisnya pertemuan aneh kita ini sampai berujung ke diskusi-diskusi tengah malam. Satu yang teringat betapa absurb dan luar biasanya persahabatan kita. 
Masih ingat pertanyaan “kalau manusia akhirnya mati, lalu untuk apa hidup?” Pertanyaan serampangan yang sukses membuatku menuliskan perenungan hampir 2 halaman A4. Puisi-puisi asal yang tak ada ujung juntrungan. Nah  ada yang berkata, teman beda jenis kelamin itu ga mungkin. Kamu satu dari banyak bukti hidup bukan? 
Tadi pagi aku menemukan surat yang tak pernah sampai padamu. Mungkin ada surat-surat tertentu yang butuh waktu lebih mencapai tujuannya dan ini salah satunya. Surat usang, tulisan lama, cerita basi tapi ada rasa yang masih tersisa.. 🙂
Padang, 2016-2-3

Ivy

*biru penuh nostalgia

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s