“Koq tangan nya gitu?” Celutukan yang biasanya dilontarkan oleh anak-anak ini kadang masih sulit saya jawab. Biasa saya akan tersenyum dan bilang ” ini bonus dari Tuhan..” Biasanya mereka akan terus memandangi jari keenam saya sembari takut-takut menyentuhnya. Sudah biasa.
Terlahir dengan jari keenam tentu bukan keinginan saya, tapi toh ini berkah. Eits.. Sebelum sampai di konklusi ini, cukup banyak ratapan dan rasa minder yang menghampiri. Terutama waktu kecil, saat TK dulu. Keisengan seorang teman yang memelintirnya karena terlihat aneh menjadi pemicu kesadaran saya. Ini aneh, ini menyebalkan, ini membuat saya terlihat seperti alien. Saya jadi super pemalu. Dulu
Saat ini saya menerima jari ini sebagai anugrah khusus untuk saya. Seorang teman pernah berkata, dengan enam jari harusnya kamu bisa menghasilkan sesuatu yang lebih dengan tanganmu. Maka saya menulis, maka saya menjadikannya simbol, menjadikannya cirikhas, menjadikannya penanda diri bukan lagi beban. Semua butuh proses, semoga kita mau untuk terus berproses bersama diri.
Untuk pertanyaan polos anak-anak, saya masih berusaha mencari cara menjelaskannya.. 🙈
@30haribercerita #30haribercerita #30hbchari15
Padang, 2016-1-15
kadang sedih, mendengar kata “kok tangannya begitu? kok bsa?” . Pengen rasanya jari tersebut langsung hilang,..
😊
Tetapi dibalik semua itu tuhan sudah rancang yg terbaik buat kita semua, 😊
LikeLike
Terima kasih Ganda. Salam kenal 🙂
LikeLike